OASE Kabinet Indonesia Maju Hadirkan Lokakarya Cintai Lingkungan Sejak Dini

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Jakarta--Melanjutkan rangkaian kegiatan OASE KIM di Kabupaten Tangerang, sebuah lokakarya dengan tema Cintai Lingkungan Sejak Dini juga dihadirkan oleh Bidang I (Pengasuhan dan Pendidikan Karakter) yang diketuai oleh Ibu Mendikbudristek Franka Makarim, bekerja sama dengan Bidang 4 (Indonesia Bersih) yang diketuai oleh Ibu Menteri BUMN Elizabeth Erick Thohir. Lokakarya ini juga didukung oleh Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) dan Direktorat PAUD Kemendikbudristek.

Tujuan lokakarya OASE KIM ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terutama bagi para orang tua dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam upaya mencintai lingkungan. Mencintai lingkungan merupakan implementasi nyata dari salah satu karakter Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, atau dalam hal ini lebih tepatnya berakhlak kepada alam.

Lokakarya tersebut menghadirkan tiga pembicara yakni Psikolog Ayoe Soetomo, Co-Founder Sidina Community yang juga Fasilitator Ibu Penggerak Isti Budhi Setiawati, serta Praktisi PAUD Dewi Caturwulandari, yang dimoderatori oleh Novita Angie.

Psikolog Ayoe menyampaikan bahwa mencintai lingkungan harus dimulai dari diri sendiri dan dilakukan sejak dini. Perlu kesadaran dan pemahaman dari dalam diri seseorang untuk bisa mengimplementasikan rasa mencintai lingkungan ke dalam aksi nyata.

“Kuncinya ada di rumah dimulai dari orang tua. Ibu dan ayah merupakan arsitek dan desainer. Apa yang terjadi sama anak, apa yang terjadi sama perilaku anak, sehingga kepribadian tertentu, pola tertentu, hingga terbiasa hingga anak dewasa,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ayoe menyampaikan, “Mengamalkan nilai pelajar Pancasila, cinta lingkungan masuk ke akhlak yang mulia. Mulai dari rumah, dari kebiasaan, dari contoh yang baik. Maka orang tuanya harus sadar dulu, mencontohkan dulu. Jadi kuncinya adalah libatkan anak, apresiasi, sehingga anak merasa berharga.”

Sementara itu Co-Founder Sidina Community yang juga Fasilitator Ibu Penggerak Isti Budhi Setiawati pun mengajak para orang tua dan guru untuk dapat menjadi panutan baik dalam upaya memulai mencintai lingkungan dengan melakukan kolaborasi.

“Bentuk kolaborasi itu antara orang tua dengan sekolah, guru. Ada juga orang tua dengan orang tua. Konteksnya cinta lingkungan, paling gampang mengenai buang sampah pada tempatnya,” jelasnya dengan semangat.

“Kalau sampahnya basah maka di dapur, kalau kering di sini, itu kolaborasi orang tua dan anak. Kalau kolaborasi di sekolah, sampah basah di sini, sampah kering di sini. Karena anak terbiasa dengan kebiasaan tersebut yang di sekolah dan dan di rumah maka kebiasaan tersebut akan terbentuk.” Lanjut Isti.

Hal senada juga disampaikan oleh Dewi Caturwulandari yang merupakan praktisi PAUD. “Senada dengan Mbak Ayoe dan Mbak Isti, kerja sama dari rumah dan sekolah itu penting. Dimulai dari rumah tapi sekolah juga tidak kalah penting. Anak-anak itu meniru, jika kita sebagai guru tidak mencontohkan maka tidak terbentuk kebiasaannya.”

“Kita mulai dengan menyediakan tong sampahnya, siapkan perangkatnya dulu. Walau hanya ada dua tidak apa, yang penting anak-anak belajar dulu. Jika tidak ada, bisa mengajak anak-anak untuk membuat tong sampahnya sendiri untuk memisahkan sampah-sampah organik, non-organik dan B3.” Lanjutnya.

Dalam lokakarya ini juga dimeriahkan oleh interaksi tanya jawab dan juga kuis berhadiah untuk peserta. Turut hadir Plt. Direktur PAUD Kemendikbudristek Komalasari yang menyerahkan secara simbolis hadiah berupa sepeda mini kepada pemenang.

Diharapkan, setelah mengikuti kegiatan lokakarya yang diselenggarakan OASE KIM ini, orang tua dan guru PAUD dapat mengajarkan anak untuk lebih mencintai lingkungan sejak dini, sehingga alam akan tetap terjaga dan bisa dimanfaatkan secara lebih maksimal oleh generasi penerus Bangsa Indonesia di masa depan.(rilis)